Dimuat di Harian Seputar Indonesia, Juli 2011
Pagi ini saya duduk di koridor tempat duduk pasien di sebuah rumah sakit premium. Saya datang sepuluh menit sebelum pukul sembilan, karena dikatakan saya mendapat nomer urut 1 dan dokter mulai praktek pukul tersebut.
Saya coba klarifikasi lagi, langsung bertanya status pada counter pendaftaran, menurutnya dokter datangnya antara pukul 9 setengah 10, karena visit ke pasien inap dulu. Jadi bukan pukul 9? Saya mengeluh, mengapa tidak katakan sejak awal? Saya tidak perlu terburu-buru datang jika kenyataannya Dokter tidak datang tepat pukul 9. Read More →